PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Pengertian dan Definisi
Pengertian Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan – Acapkali Kita melihat kebudayaan berdasarkan sudut pandang material atau dengan hal-hal yang berkaitan dengan sebuah kesenian atau karya manusia, seperti: tari, tarik suara, drama, candi, relief, dan sebagainya. Terkadang juga, kebudayaan mengarah pada pola tingkah laku masyarakat dalam sebuah lingkup tertentu. Pandangan-pandangan tersebut tidak sepenuhnya salah, karena bentuk-bentuk material tersebut mencerminkan sebuah eksistensi budaya yang benar-benar hidup di masyarakat. Namun, jika dikaji lebih jauh, pengertian kebudayaan tidak hanya sampai pada tahap materi saja, kebudayaan dapat ditemukan dalam pandangan hidup, tata-nilai, serta norma-norma.

Untuk memahami definisi kebudayaan, mari kita simak pembahasan berikut;

ETIMOLOGI

Etimologi Kebudayaan

Etimologi Kebudayaan

Secara etimologi, kata “kebudayaan” berasal dari bahasa sansekerta “budhayah” (merupakan bentuk jamak dari kata “budhi“) yang memiliki pengertian budi, akal, atau hal yang berkaitan dengan akal. Adapun kata “budaya“, merupakan bentuk jamak dari kata “budi-daya“, yaitu daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa. Maka, hasil dari cipta, rasa, dan karsa tersebut diistilahkan dengan “kebudayaan“.

Kebudayaan dipadankan dengan kata “culture” dalam bahasa Inggris atau “cultuur” dalam bahasa Belanda. Culture sendiri berasal dari kata “colera” dalam bahasa Latin yang memiliki makna mengolah, mengerjakan, atau menyuburkan. Lalu, dari pengertian leksikal ini maknanya berkembang sebagai “segala daya, aktivitas, dan tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam”.

Lantas, bagaimana KBBI mendeskripsikan pengertian kebudayaan?. Kebudayaan merupakan kata benda yang terdiri dari lima suku kata “ke-bu-da-ya-an“. Kata ini merupakan kata turunan yang berasal dari akar kata “budaya” yang memiliki pengertian “pikiran atau akal budi“. Sedangkan pengertian kebudayaan sendiri diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal-budi) manusia, sedangkan dari sudut pandang antropologi, ia dimaknai sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.

TERMINOLOGI

Karya, Rasa, dan Cipta

Karya, Rasa, dan Cipta

Kebudayaan merupakan hal yang terus berkembang dan terus diamati oleh peneliti. Tidak jarang jika banyak persepsi dan definisi yang disampaikan berbeda satu sama lain, namun hal tersebut merupakan bagian dari sebuah kajian yang harus diapresiasi dengan baik agar dapat diambil manfaatnya. Berikut adalah pengertian kebudayaan menurut para ahli;

1. Kebudayaan merupakan keseluruhan aktifitas yang meliputi tindakan, perbuatan, tingkah laku manusia, dan hasil karyanya yang didapat melalui belajar. (Koentjaraningrat)

2. Kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo Sumardjan)

3. Kebudayaan sangatlah kompleks, ia mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum adat istiadat, kesenian, serta kebiasaan-kebiasaan lainnya yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. (E.B. Taylor)

4. Kebudayaan merupakan konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari tersebut, dimana unsur pembentuknya didukung oleh masyarakat lainnya dan diteruskan oleh generasi selanjutnya. (R. Linton)

5. Kebudayaan merujuk pada organisasi pengalaman yang telah dicapai oleh sekelompok masyarakat, termasuk di dalamnya standar mereka terhadap persepsi, prediksi, penilaian dan tingkah laku. (Charles A. Valentine)

6. Kebudayaan merupakan manifestasi kehidupan individu maupun kelompok (masyarakat). Ia dipandang sebagai sesuatu yang dinamis, bukan sesuatu yang kaku atau statis. (Van Peursen)

7. Kebudayaan adalah seperangkat pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, yang dijadikan pedoman dalam bertindak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam liku-liku kehidupan. (Mundzirin Yusuf, dkk)

Itulah pembahasan singkat tentang pengertian kebudayaan berdasarkan pemahaman etimologi dan terminologinya. Semoga dapat menambah wawasan kita tentang budaya dan kebudayaan, serta memahami makna kebudayaan yang berada di lingkungan kita sendiri, salam.

Baca Juga: Belajar dan Beberapa Pengertiannya

Sumber; Elly M. Setiadi, dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, 2007. Esti Ismawati, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, 2012. KBBI Offline. Mundzirin Yusuf, dkk, Islam dan Budaya Lokal, 2005.

5 KARAKTER METODE ILMIAH

Metode

Karakter Metode Ilmiah – Sebuah kajian atau penelitian yang digunakan untuk mengungkap berbagai hal membutuhkan sebuah sistem yang bersifat ilmiah, sebagaimana disebutkan oleh Morisson, bersifat ilmiah berarti sebuah analisis empiris yang diorganisir dengan baik, terkontrol, objektif, bersifat kualitatif atau kuantitatif dari satu variabel atau lebih.

Lebih lanjut, untuk sampai kepada tahap tersebut, diperlukan sebuah item penelitian yang menjadi dasar dari sebuah kajian, yaitu metode ilmiah. Metode ilmiah memiliki lima unsur utama yang menjadi pembeda dari sebuah “metode” pada umumnya. Maka, sebuah pendekatan penelitian yang tidak memiliki salah satu dari unsur-unsur metode ilmiah ini, dapat dikatakan kehilangan bobot ilmiahnya sebagai sebuah kajian.

Berikut penjelasan tentang lima karakter metode ilmiah;

1. TERBUKA

Terbuaka & Accessible

Terbuka & Accessible

Sebuah penelitian ilmiah harus bersifat terbuka dan accessible.

Artinya, sebuah penelitian bersifat informatif, terbuka, dan dapat diakses oleh peneliti-peneliti lainnya. Dalam laporan penelitiannya-pun, harus menyebutkan secara jelas dan spesifik tetang metode yang digunakan, teknik, dan prosedur pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk memungkinkannya sebuah koreksi dan verifikasi terhadap temuan-temuan sebelumnya.

2. OBJEKTIF

Objective

Objective

Sebuah penelitian ilmiah tidak selalu sejalan dengan perkiraan dan ekspektasi penelitinya.

Artinya, ke-objektifan sebuah penelitian ilmiah harus searah dengan aturan/prosedur penelitian yang berlaku serta mengungkapkan fakta-fakta penelitian sebagaimana adanya, bukan sebagaimana interpretasi peneliti.

3. EMPIRIS

Empiris & Terukur

Empiris & Terukur

Penelitian fokus kepada dunia yang dapat diketahaui dan diukur.

Artinya, sebuah penelitian haruslah bersifat empiris, dikarenakan bahwa peneliti mempelajari dunia yang diketahui bersama dan dapat diukur oleh siapapun. Dalam hal ini, peneliti harus mampu memahami dan mengklasifikasikan objek penelitiannya agar terhindar dari anggapan-anggapan yang bersifat metafisis atau takhayul, dan anggapan-anggapan tersebut tidak diterima dalam sebuah kajian ilmiah.

Bersifat empiris bukan berarti menghindari pandangan yang bersifat abstrak. Namun, terdapat batasan-batasan tertentu dimana pandangan tersebut dapat masuk ke dalam kategori ilmiah, yaitu dengan kategori “dapat diamati” dan “terukur”. Maka, keahlian dan kelihaian peneliti dalam membingkai hubungan konsep abstrak dan dunia empiris harus terorganisir dengan baik melalui berbagai instrumen-instrumen yang ada.

4. SISTEMATIS

Sistematis

Sistematis

Sebuah penelitian selalu terkait dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai dasar rujukan untuk melangkah kepada proses penelitian yang akan dilakukan. Pembacaan literatur ilmiah merupakan salah satu tahap utama untuk mengidentifikasi sebuah permasalahan. Langkah ini juga bertujuan untuk melihat apakah penelitian yang akan dilakukan merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya atau tidak.

Pada umumnya, proses yang dilakukan dalam sebuah penelitian dimulai dari suatu fenomena yang dicermati secara menyeluruh, kemudian dilanjutkan pada tahap pengembangan data berdasarkan pola-pola kesamaan untuk menjelaskan data tersebut. Ketika hubungan antar variabel selalu sama dalam berbagai kondisi, maka hasil-hasil pengamatan tersebut disusun dalam sebuah “rumusan”, “teori” atau “hukum”.

5. PREDIKTIF

Prediktif

Prediktif

Ilmu pengetahuan berfungsi untuk menghubungkan peristiwa masa lampau, hari ini, dan masa depan.

Artinya, teori-teori yang telah dibuat dan diaplikasikan bertujuan untuk membantu memperkirakan fenomena yang akan terjadi di masa depan. Sejalan dengan hal tersebut, teori yang disusun harus memiliki kualitas dan kemampuan untuk memperkirakan secara tepat sebuah fenomena atau peristiwa yang akan terjadi.

Sumber: Morisson, Metode Penelitian Survei, 2012.

Baca Juga: Membahas Pengertian Metodologi

PENGERTIAN PARADIGMA

Pengertian
Pengertian Paradigma

Pengertian Paradigma

Pengertian Paradigma – Kegiatan akademis selalu berhubungan dengan banyak kajian dan penelitian, dan salah satu dasar dari seluruh kegiatan ilmiah tersebut berkaitan dengan teori, metode, dan paradigma. Ketiga unsur tersebut tidak pernah lepas dari sebuah penelitian dan tentu saja, seorang peneliti harus memahami betul pengertian-pengertian serta cara kerja dari ketiga unsur tersebut.

Dalam artikel ini, kita akan belajar untuk memahami pengertian “paradigma”. Sudah sangat familiar bukan…!!?? Melihat dari sudut pandang penggunaan, kata tersebut sangat sering diucapkan dan didengar, baik dalam forum kuliah di kelas, seminar-seminar, dan sebagainya. Namun, salah satu dari kelemahan yang banyak didapati adalah: kurangnya pemahaman terhadap sebuah istilah yang disebutkan, baik asal kata, maupun pengertian kata secara lebih jauh.  Maka, dalam post ini, kita akan belajar bersama untuk menjawab pertanyaan “apakah paradigma itu?”.

ETIMOLOGI

Etimologi Kata Paradigma

Etimologi Kata Paradigma

Kata “paradigma” termasuk dalam kategori nomina dengan susunan “pa-ra-dig-ma” dalam format suku katanya (KBBI). Bahasa inggris menyebutnya dengan “paradigm“, bahasa Latinnya adalah “paradigma” yang berarti contoh atau pola. Kata paradigma juga diserap dari bahasa Yunani “paradeigma” yang memiliki pengertian kurang-lebih sama, yaitu: contoh, model, pola, atau sesuatu yang dapat dijadikan pedoman.

Kata “paradeigma” berasal dari kata “paradignunai” yang tersusun dari prefix “para-” artinya disamping/disisi, dan kata “deiknunai” artinya menunjukkan. Jadi, paradignunai memiliki pengertian penggambaran atau representasi dari suatu hal (Erek Göktürk). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma diartikan sebagai model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir.

TERMINOLOGI

Pandangan tentang Paradigma

Pandangan tentang Paradigma

Jika dari sisi leksikal, paradigma diartikan dengan sebuah model atau kerangka pikir. Lalu, bagaiman pendapat para pakar tentang pengertian paradigma secara terminologi? Berikut adalah rangkuman dari beberapa pendapat ahli yang dapat dijadikan pedoman dalam membangun pemahaman kita.

1. Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dan keyakinan dasar yang menentukan seseorang bertindak dalam kehidupan sehari-hari. (Akh. Minhaji)

2. Paradigma merupakan sistem anggapan dasar, pandangan dunia yang mengarahkan seseorang/peneliti untuk menentukan metodologi dan kerangka ontologisnya. (Lincoln & Guba)

3. Secara luas, paradigma didefinisikan sebagai perangkat keyakinan mendasar, semacam pandangan dunia yang berfungsi untuk menuntun tindakan-tindakan manusia, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkup ilmiah. (Nyoman Kutha Ratna)

4. Paradigma adalah seperangkat preposisi (pernyataan) yang menerangkan secara umum bagaimana dunia dan kehidupan dipersepsikan. (Poerwandari)

5. Paradigma diartikan sebagai ideologi dan praktik dari sebuah komunitas ilmuan yang menganut kesamaan dalam memandang sebuah realitas, kesamaan kriteria untuk menilai aktifitas penelitian, dan juga kesamaan dalam pemilihan metode. (Mulyana)

6. Paradigma adalah pandangan dasar tentang hal yang menjadi pokok persoalan yang harus dikaji oleh sebuah disiplin ilmu. (Ritzer)

7. Paradigm is an interpretative scheme that people use to simplify and makes sense of some aspecs of the world. (Erving Goffman)

Demikianlah pemaparan tentang “pengertian paradigama” dari sudut pandang etimologi kata dan terminologinya. Tentu saja harapannya adalah, semoga artikel singkat ini dapat membantu untuk memahami arti paradigma secara komprehensif. Selamat belajar dan… salam hangat.

Sumber: Agus Salim; Teori & Paradigma, 2006, Erek Göktürk; What is paradigm?, Hand-out Approach in Islamic Studies, KBBI Offline, Nyoman Kutha Ratna; Metodologi Penelitian, 2010, sumber 6.

MEMBAHAS PENGERTIAN METODOLOGI

Belajar, Etimologi, Pengertian, Pengertian dan Definisi, Terminologi
Pengertian Metodologi

Pengertian Metodologi

Pengertian Metodologi – Pada bagian sebelumnya, kita telah belajar untuk memahami pengertian metode, maka tahap selanjutnya adalah melihat makna metodologi secara utuh. Metodologi merupakan salah satu bagian terpenting dalam aktifitas belajar, pembelajaran, penelitian, dan berbagai aktifitas ilmiah lainnya.

Para mahasiswa yang sedang melakukan aktifitas akademik, baik riset ilmiah, skripsi, tesis, hingga desertasi, haruslah memiliki sistem dan tata cara yang teratur dalam penelitian yang dilakukan, dan metodologi bekerja pada ruang lingkup tersebut. Oleh karena itu, mari kita duduk bersama dengan tenang untuk mempelajari pengertian metodologi sebagai berikut.

ETIMOLOGI

Etimologi Metodologi

Etimologi Metodologi

Metodologi atau methodology dalam bahasa Inggris, diserap dari bahasa Perancis “méthodologie” yang berasal dari bahasa Latin modern “methodologia” yang tersusun dari kata Latin “methodos – logia” (merriam-webster). Beberapa pendapat juga mengemukakan bahwa metodologi berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari kata “methodos – logos“. Dengan penambahan leksem “logia atau logos” menunjukkan pengertian “yang bersifat ilmiah” atau menunjuk pada ilmu itu sendiri.

Dalam bahasa Indonesia, memahami pengertian metode merupakan hal yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum beranjak pada definisi metodologi. Hal ini bertujuan untuk menyelaraskan kerangka pikir dan memberi pijakan untuk melangkah ke tahap selanjutnya secara sitematis. KBBI menerangkan bahwa metodologi terdiri dari lima suku kata “me-to-do-lo-gi” yang memiliki pengertian “ilmu tentang metode atau uraian tentang metode”.

METODOLOGI; KERANGKA ILMIAH DAN PROSESNYA

Kerangkan & Proses

Kerangka & Proses

Sebagai sebuah kerangka ilmiah, metodologi mengedapankan keahlian peneliti dalam menguji relevansi sebuah metode, apakah tetap digunakan atau sebaliknya, kemudian menentukan metode lain yang relevan dengan penelitian. Sedangkan sebagai sebuah proses, metodologi berhubungan dengan cara kerja dan atribut-atributnya. Dan dari keseluruhan cara kerja tersebut, didahului dengan pertanyaan mendasar, yaitu: “untuk apa sebuah penelitian dilakukan?”. (Nyoman Kutha Ratna, 2010)

 TERMINOLOGI

You Next Step

Your Next Step

Untuk memahami terminologi metodologi, kita memerlukan pendapat-pendapat para ahli dalam mendefinisikan apa sebenarnya metodologi tersebut, hal ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Metodologi adalah prosedur ilmiah yang di dalamnya termasuk pembentukan konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri. (Tuchman, 2009)

2. Metode merupakan cara-cara untuk mengetahui sesuatu, sedangkan metodologi adalah analisis untuk memahami aturan, prosedur, dan metode tersebut. (Senn, 1971)

3. Metodologi merupakan cara-cara yang mengatur prosedur penelitian ilmiah pada umumnya, sekaligus pelaksanaannya terhadap masing-masing bidang keilmuan secara khusus. (Bakker, 1984)

4. Metodologi adalah hal-hal yang berkaitan dengan cara pemerolehan data, penyusunan, dan analisisnya. (Polit & Hungler, 2004)

5. Metodologi merupakan sebuah desain penelitian yang terdiri dari: setting, tata cara, sampel, pembatasan, dan kumpulan data yang hendak di analisis dalam sebuah kajian. (Burns & Grove, 2003)

6. Secara sederhana, metodologi adalah tata cara atau metode untuk melakukan sesuatu. (Mouton, 1996)

7. Metodologi pada dasarnya menunjuk pada tiga ciri utama, baik dalam kerangka konseptual maupun operasional, yaitu: a) metodologi semata-mata ilmu tentang metode, b) metodologi berkaitan dengan ilmu-ilmu khusus, dan 3) metodologi sebagai cara-cara pengumpulan data ilmu khusus tersebut. (Gie, 1977)

Sekian deskripsi sederhana tentang “metodologi” yang tersusun dari pengertian etimologi dan terminologinya. Semoga dapat memudahkan kita dalam belajar dan meneliti kajian-kajian yang terus akan berkembang di kemudian hari. Salam…

Baca Juga; 5 KARAKTER METODE ILMIAH

Sumber: KBBI Offline, Nyoman Kutha Ratna; Metodologi Penelitian, 2010, Research Design & Methodology, cp-3. sumber 3, sumber 4.

BERBICARA TENTANG PENGERTIAN TEORI

Belajar, Etimologi, Pengertian, Pengertian dan Definisi, Terminologi
Teori Secara Leksikal

Memahami Pengertian Teori

Pengertian Teori – Dari sekian banyak elemen-elemen yang mendukung sebuah kajian, terutama yang bersifat ilmiah, teori merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh seorang peneliti. Hal tersebut berkaitan dengan konstruksi yang membangun konsep, preposisi, dan batasan terhadap berbagai variabel kajian secara sistematis.

Teori acap kali dilahirkan dari pengamatan fenomenologis yang sifatnya terbarukan, up to date. Bagaimana tidak, perjalanan sebuah teori (dalam satu bidang keilmuan)  memunculkan kritik dan sanggahan (berdasarkan observasi dan pengamatan ilmiah) yang kemudian mendominasi dan menempati wilayah baru sebagai “teori”. Setelah itu, mapan dalam beberapa kurun waktu, lalu muncul kembali pembaruan-pembaruan, dan begitu seterusnya.

Dalam aplikasinya, setiap bidang keilmuan memiliki teori-teori khusus yang dapat memudahkan pemetaan kajian  berdasarkan variabel-variabel yang berkaitan, internal maupun eksternal. Seperti teori hukum, teori politik, teori pendidikan, teori bahasa, teori semantik, dan sebagainya. Maka, dalam tulisan ini, akan dibahas pokok-pokok dasar dari “teori” dan beberapa pengertiannya. Hal ini bertujuan untuk mengokohkan pemahaman awal tentang “apa teori itu?”.

ETIMOLOGI

Theoria Sebagai Asal Kata

Theoria Sebagai Asal Kata

Teori atau theory dalam bahasa Inggris, berakar pada kata “theoria” (bahasa Latin) dan juga bahasa Yunani dengan kata yang sama, yaitu “theoria“. “Theoria” merupakan kata benda yang secara harfiah memiliki pengertian “perenungan, spekulasi, atau visi”. Hal ini juga berangkat berdasarkan pemahaman lebih jauh terhadap kata kerjanya “theorein” yang bermakna “memperhatikan, mengamati, atau melihat”. (Gabriel Abend, 180)

Sementara itu, dalam bahasa Indonesia, teori terbentuk dari tiga suku kata, yaitu “te-o-ri“. Kata ini juga merupakan kata dasar yang memiliki beberapa pengertian sebagaimana dijelaskan dalam KBBI sebagai berikut: 1) pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi, 2) penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, dan agumentasi, 3) asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan, 4) pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu.

TEORI SECARA TERMINOLOGI

Deskripsi Teori Secara Komprehensif

Deskripsi Teori Secara Komprehensif

Kompleksitas makna dan pengertian kata “teori” tentu saja mengundang banyak pertanyaan dan pendapat untuk mengungkap dan mendeskripsiakan makna teori secara utuh, berikut beberapa pemaparan yang dapat menjelaskan terminologi teori:

1. Teori adalah patokan dasar atau garis-garis dasar sains dan ilmu pengetahuan. (Pius Partanto & M. Dahlan Barry)

2. Teori adalah ide atau prinsip-prinsip umum yang berhubungan dengan fakta-fakta pada pokok persoalan. (merriam-webster)

3. Teori merupakan suatu pemikiran, penelaahan, serta penelitian yang telah diakui keabsahannya secara ilmiah. (Azuar Juliandi)

4. Teori adalah sebuah proses pengembangan ide-ide yang menopang sebuah penelitian atau kajian mengapa dan bagaimana sebuah fenomena terjadi. (Jonathah H. Turner)

5. Teori adalah sekumpulan konsep, dan apabila konsep tersebut dijelaskan, ia memiliki hubungan dengan dunia nyata, serta dapat diamati fenomenanya. (King)

6. Teori adalah serangkaian variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan dan membangun pandangan sistematis dari sebuah fenomena dengan tujuan menjelaskan berbagai gejala alamiah yang terjadi. (wikipedia)

7. Teori merupakan seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang menghubungakan antara satu variabel dengan variabel lainnya. (Mannig)

Itulah beberapa penjelasan sebagai dasar pijakan untuk memahami pengertian kata “teori“, baik secara etimologi maupun terminologinya. Semoga dapat memudahkan kita melanjutkan ke langkah berikutnya dalam kajian-kajian ilmiah. “Jangan pernah berhenti untuk belajar“, salam.

Sumber: KBBI Offline, Nyoman Kutha Ratna; Metodologi Penelitian, 2010, Gabriel Abend, tt, Azuar Juliandi, Outline Teori dan Hipotesis. sumber 4, sumber 5, sumber 6.

MEMAHAMI PENGERTIAN METODE

Belajar, Etimologi, Metode, Pengertian, Terminologi
Pengertian Metode

Pengertian Metode

Pengertian Metode – Apa sih pengertian metode itu? mengapa banyak orang menganggapnya penting dalam berbagai hal (terutama dalam kajian ilimiah)? apa urgensi metode itu?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sempat terlintas dalam benak kita, dan membuktikan bahwa metode merupakan sebuah pertanyaan besar yang harus dijawab demi memberikan pemahaman dan pencerahan tentang kata tersebut, terutama bagi peneliti-peneliti ilmiah yang bergulat dalam banyak bidang keilmuan.

Secara sederhana, metode berkaitan dengan banyak hal, meskipun dalam kajian ilmiah, metode merupakan “inti” yang harus dimiliki dan dikuasai. Metode berhubungan dengan cara kerja yang teratur dan tersistem untuk memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan (Jati Kesuma, 2007; 1).

Dalam tulisan ini, kita akan menggali pengertian metode secara menyeluruh berdasarkan pengertian leksikal, hingga pegertian terminologinya sebagai berikut;

ETIMOLOGI

Methodos Sebagai Asal Kata Metode

Methodos Sebagai Asal Kata Metode

Metode termasuk kategori nomina yang tersusun dari tiga suku kata, yaitu “me-to-de“. Metode (bahasa Indonesia) atau method dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin “methodos” yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos”. Meta memiliki pengertian menuju, melalui, mengikuti, atau sesudah, sedangkan hodos yaitu jalan cara, atau arah.

Lalu, bagaimana KBBI mendeskripsikan kata metode?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapat sesua dengan yang dikehendaki. Pengertian lainnya adalah, metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk meudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

METODE DAN METODOLOGI

Metodologi

Metodologi

Serupa tapi tak sama, ya.. itulah kata yang tepat untuk menggambarkan pengertian dari keduanya. metodologi memang berasal dari kata metode itu sendiri, namun terdapat penambahan kata “logos” yang memberi perbedaan signifikan dalam etimologi metodologi. “Logos” memiliki pengertian ilmu atau bersifat ilmiah. Maka, ketika bersanding dengan kata “methodos”, pengertian metodologi mengarah pada sebuah spesifikasi cara ilmiah yang menuntun penelitian dan kajian dalam bidang tertentu menjadi tersistem sesuai dengan bidang-bidang tersebut. Maka, setiap bidang ilmu memiliki cara yang berbeda dalam mengakaji objek penelitiannya, tidak heran jika didapati istilah-istilah seperti: metodologi bahasa, metodologi hukum, metodologi psikologi, dan seterusnya.

TERMINOLOGI METODE

Memahami Metode

Memahami Metode Secara Tepat

Adapun terminologi “metode”, banyak pendapat para ahli yang dapat dijadikan pedoman dalam memahami pengertian metode secara komprehensif sebagai berikut:

1 . Metode adalah cara yang teratur dan sistematis dalam melakukan suatu kegiatan. (Pius Partanto & M. Dahlan Barry)

2 . Metode adalah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. (Bakker)

3 . Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir dengan baik untuk mencapai maksud tertentu (Djajasudarma)

4 . Metode adalah cara kerja sistematis yang memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. (Alwi dkk)

5 . Metode merupakan cara-cara, strategi untuk memahami relaitas, serta langkah-langkah sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya. (Nyoman Kutha Ratna)

6 . Metode adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik, agar dapat diterima dan digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktik, serta bidang-bidangnya. (Hebert Bisno)

7 . Metode adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, berikut ke-absahannya. (Rosdy Ruslan)

Demikian rincian dari penertian metode secara leksikal dan terminologinya. Terdapat banyak pengertian dan pemahaman tentang metode, baik dari yang sederhana maupun yang kompleks. Namun, semoga pemaparan tentang metode kali ini, dapat mewakili dari sekian banyak pengertian metode, dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat belajar dan jangan lupa bertanya ya...

Sumber: KBBI Offline, sumber 2, Jati Kesuma; Pengantar Metode Penelitian Bahasa, 2007, Nyoman Kutha Ratna; Metodologi Penelitian, 2010.

PENGERTIAN MOTIVASI

Etimologi, Motivasi, Pengertian dan Definisi, Terminologi
Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi

Motivasi adalah salah satu hal yang paling esensial dalam kehidupan kita. Setiap orang tentu memiliki motivasi untuk berbuat seuatu, dan hal tersebut dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.

“Motivasi” merupakan kata yang harus kita akrabkan dalam kehidupan kita. Motivasi adalah dinamo yang tidak terlihat dan mampu menggerakkan langkah kaki seseorang untuk tekun belajar, bekerja, berkarya, dan lain sebagainya.

Namun, pertanyaan utamanya adalah; apakah motivasi itu??? kita memiliki motivasi, kita juga sudah sering mendengar kata tersebut dalam banyak kesempatan, baik dari televisi, seminar, atau buku. Tapi terkadang, pemaparan yang disampakan masih membingungkan bagi kita dan belum mengena. Hal tersebut mungkin dikarenakan kita belum mengenal kata “motivasi” dan pengertian-pengertian dasarnya. Oleh karena itu, mari kita simak pemaparan berikut.

ETIMOLOGI

Etimologi Motivasi

Etimologi Motivasi

Motivasi, atau dalam bahasa Inggris disebut juga dengan motivation, berasal dari bahasa Latin “motivus” (bentuk kata dari “movere”) yang memiliki pengertian bergerak atau menggerakkan.

Adapun dalam bahasa Indonesia, motivasi merupakan kata benda yang memiliki pengertian berikut: 1) dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, 2) usaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya.

MOTIVASI DAN MOTIF

Motif Anda?

Motif Anda?

Terdapat hubungan etimologis dari asal kata motivasi dan motif (yang diambil dari kata “motivus”). Motif merupakan sebuah dorongan atau kekuatan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk berbuat. “Motif” selalu berkaitan dengan banyak faktor dan juga berhubungan dengan banyak hal, baik secara internal maupun eksternal. Kemudian, hal-hal yang mempengaruhi motif tersebut diartikan atau di-istilahkan dengan motivasi.

TERMINOLOGI

Motivasi Menurut Para Ahli

Motivasi Menurut Para Ahli

Lalu, bagaimana pendapat para ahli tentang pengertian mendasar tentang “motivasi”? Mari kita perhatikan pemaparan-pemaparan berikut:

  1. Motivasi merupakan sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan. (McMahon)
  2. Motivasi adalah suatu konsep yang mampu membangkitkan dan mengarahkan prilaku seseorang dengan cara memberikan dorongan atau daya pada organisme untuk melaksanakan sesuatu. (Teevan & Smith)
  3. Motivasi adalah kekuatan dalam setiap individu yang mampu mendorong untuk bertindak (act) dengan cara-cara khusus. (Davies)
  4. Motivasi merupakan kondisi internal yang membangkitkan seseorang untuk bertindak, mendorong untuk mencapai tujuan, dan membuat ketertarikan khusus terhadap sebuah kegiatan. (Weiner)
  5. Motivasi merupakan dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan beberapa hal, yaitu: hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, serta penghargaan dan penghormatan. (Uno)
  6. Motivasi membentuk sebuah kekuatan dan daya, serta menciptakan kesiapan, baik personal maupun kelompok, untuk bergerak dan berusaha menuju tujuan tertentu. (Makmun)
  7. Motivasi adalah suatu hal yang membangkitkan dan menimbulkan semangat untuk berbuat dan bekerja. (Kartini)

 So, semoga pamaparan sederhana ini mampu menambah wawasan anda tentang pengertian motivasi dan memahaminya secara utuh berdasarkan etimologi kata dan terminologi “motivasi”, salam.

Sumber: KBBI Offline, Diktat Kuliah Psikologi Motivasi, sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5, sumber 6.

BELAJAR DAN BEBERAPA PENGERTIANNYA

Belajar, Etimologi, Pengertian dan Definisi, Terminologi
Belajar dan Pengertiannya

Belajar dan Pengertiannya

Kata “belajar” merupakan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kata tersebut sudah sering kita dengar dalam banyak hal, terutama dari orang tua kita serta guru-guru di sekolah.  Mungkin sudah tidak terhitung kata “belajar” disuarakan dan didengarkan, belajar, belajar, dan belajar…!!!. Akan tetapi, meskipun sudah didengar berulang-ulang, jangan pernah bosan untuk selalu belajar ya, karena kegiatan belajar tidak akan pernah terhenti sampai kapanpun juga.

Dalam post ini, saya ingin mengungkapkan beberapa poin tentang pengertian belajar secara sederhana, baik secara etimologi, maupun istilah. Berikut poin-poinnya

ASAL KATA

etimologi belajar

Belajar merupakan kata kerja yang berasal dari kata “ajar” dalam bahasa Indonesia. Kata “ajar” masuk dalam kategori kata benda yang memiliki pengertian petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau dturuti. Sedangkan sesuatu yang yang diberikan dan diajarkan dalam bentuk nasihat, petuah, arahan, dan petunjuk, disebut dengan ajaran.

PENGERTIAN BELAJAR (LEKSIKAL)

kbbiKata “belajar” secara leksikal dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa pengertian, yaitu: 1. usaha untuk memperoleh kepandaian/ilmu, 2. berlatih, dan 3. perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

PENGERTIAN BELAJAR (TERMINOLOGI)

TERMINOLOGITerdapat banyak perspektif yang dipaparkan oleh para ahli dalam merumuskan pengertian belajar, di antaranya sebagai berikut:

1.  Belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang terwujud dalam interaksi tiap individu secara aktif terhadap lingkungannya, dan menghasilkan perubahan-perubahan tertentu, baik dari sisi daya pikir maupun prilaku. (W.S. Winkel)

2. Belajar merupakan salah satu usaha yang dilakukan seseorang secara sadar, untuk memperoleh kemampun aru dan berbeda dari sebelumnya, serta mengarah kepada perubahan tingkah laku berdasarkan hasil pengalaman dan latihan yang telah dijalani. (Morgan)

3. Belajar adalah proses yang dilakukan dengan unsur kesengajaan untuk memperoleh tujuan tertentu dan menghasilkan perubahan-perubahan yang berbeda dari sebelumnya (proses belajar) pada tiap indvidu. (Ernest E. Hilgard)

4. Inti dari belajar adalah perubahan tingkah laku. Artinya terdapat perubahan pola pikir seseorang dari hasil pengamatan dan pembelajaran yang berimbas pada perubahan sikap seseorang dari periode sebelumnya. (Vernon S. Gerlach & Donald P. Elly)

5. Belajar merupakan perubahan sikap dan kepribadian seseorang yang terwujud dalam beberapa bentuk atau respon, yaitu; keterampilan, tingkah laku, kebiasaan, kecakapan, atau pemahaman. (Witherington)

6. Belajar adalah proses melihat, mengamati, dan memahami. (Sudjana)

7. Belajar adalah usaha untuk mendapatkan pengetahuan yang diperoleh dari proses pembelajaran yang membuat seseorang mampu mendekatkan diri kepada Tuhan, memberi pengaruh positif kepada sesama, serta dapat menjaga dan melestarikan lingkungannya. (Imam Al-Gazali)

Demikianlah pengertian belajar secara sederhana, semoga dapat membantu pemahaman kita, salam.

Sumber: KBBI Offline, sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5.